loola-games.info – Sebuah kasus penganiayaan yang melibatkan IPS (27), seorang pengasuh anak, mendapat sorotan setelah terjadi insiden terhadap CA, anak dari selebgram Aghnia Punjabi. Dalam pembelaannya, IPS mengungkapkan kepada pengacaranya, Heri Budi SR, bahwa ia sering mengalami keterlambatan pembayaran gaji.
Heri Budi SR berbagi informasi yang ia peroleh dari IPS saat pertemuan mereka. “Ketika saya bertemu dengan klien pada Jumat dini hari, saya menanyakan alasan tindakannya. IPS mengungkapkan bahwa ia terpaksa bertindak karena merasa frustrasi akibat gaji yang tidak kunjung diterima,” ujar Heri.
Menurut Heri, IPS sedang menghadapi tekanan ekonomi, yang diperparah oleh berita bahwa saudaranya di Bojonegoro sedang sakit parah. Situasi ini memperburuk kondisi keuangan IPS, yang telah menunggu pembayaran gaji untuk memenuhi kebutuhan medis keluarganya.
Heri Budi menambahkan bahwa berdasarkan keterangan tersangka, IPS seharusnya menerima gaji bulanan sebesar Rp 3,5 juta. Namun, ia mengaku belum menerima gaji untuk beberapa bulan, tanpa kejelasan berapa kali keterlambatan terjadi.
Dalam pembicaraan mereka, IPS mengakui kesalahannya dan menyesali perbuatannya. Heri mengatakan bahwa IPS merasa khilaf dan bahwa keluarganya berencana untuk mengunjungi Polresta Malang Kota terkait kasus ini.
Sementara itu, Kompol Danang Yudanto dari Satuan Reskrim Polresta Malang Kota menyebutkan bahwa motif di balik penganiayaan adalah kekesalan tersangka terhadap korban yang menolak perawatan. Kompol Danang juga menyoroti bahwa tersangka mengakui adanya faktor pendorong pribadi terkait kondisi kesehatan anggota keluarganya, meskipun faktor ini tidak dapat menjadi alasan pembenaran atas tindak kekerasan.
IPS telah bekerja hampir setahun sebagai pengasuh anak Aghnia Punjabi. Dia baru-baru ini mengalami perceraian dan memiliki anak berusia 2,5 tahun.
Kejadian ini menyoroti pentingnya memahami latar belakang dan tekanan yang mungkin dihadapi oleh pekerja domestik. Meskipun tidak ada pembenaran atas tindakan kekerasan, faktor-faktor seperti keterlambatan pembayaran gaji dan tekanan pribadi dapat memberikan konteks penting dalam penyelidikan kasus. Penegakan hukum terus berupaya untuk memahami penuh dinamika yang berkontribusi pada insiden ini, sambil menegaskan bahwa kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam situasi apa pun.